Jebakan!-1

1003 Kata

Vanya memandang layar ponselnya lebih lama sebelum perlahan menurunkannya. Semalam kehadiran Sarah memang membuatnya kesal, meski begitu ia merasa masih baik-baik saja. Tidak memengaruhinya terutama setelah Aric mencairkan kecemburuannya dengan meyakinkan jika mereka telah lama berakhir. Sejujurnya saja, cara Sarah menatap Aric memang sungguh mengusik hatinya seolah wanita itu masih mengharapkan Aric. Vanya tidak pernah tahu bagaimana mereka dulu berakhir, meski Aric mengatakan mereka hanya dekat bukan kekasih. Hari ini Vanya pergi bersama Valerie dan Jenar, tidak ada bertemu dengan tunangannya dan baru saja bicara dengannya di telepon. “Vanya, ayo duduk dulu!” ajak Jenar mendapati adik iparnya diam saja. Vanya menoleh, kemudian mengingat tadi Aric bilang akan pergi menemui Hamish

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN