“Tunggu di luar..” kata Vanya saat Aric hendak menariknya dari kamar mandi. Satu alis Aric naik, lalu Vanya melirik lingerie berwarna biru tua yang menggantung cantik di sana. “Kapan kamu beli?” tanya Aric. “Ka Fay beri hadiah, beberapa set pakaian dalam Victoria’s Secret, lingerie, garter belt dan Parfumnya.” “Astaga, apa aku perlu berterima kasih padanya? Dia benar-benar memberi hadiah yang aku sukai!” ujar Aric sambil menyeringai. Membuat Vanya bersemu merah. “Lalu di mana garter belt-nya?” “Aku tidak membawanya. Lagian rumit memakainya. Aku malas!” “Kamu harus belajar memakainya, pasti kamu semakin seksi.” Goda Aric. “Hm, ya.. nanti! Sudah sana!” Vanya mengusir Aric. “Oke.. oke Darling! Aku tidak perlu berpakaian..” “Aric!” “Lho, memang iyakan?!” Vanya menggelengkan kepal