“Baik, sayang. Buat mereka setuju ikut, semakin banyak, semakin bagus!” Anna tersenyum. Kai berdecak, “sejujurnya aku tidak suka berkemah seperti itu, di luar banyak nyamuk!” Bukan sesuatu yang aneh mendengar gerutuan Kai begitu, tetapi istri dan anaknya tahu jika Kai akan tetap ikut bila Anna setuju. “Jadi Penthouse yang mau dilihat ini milik Kaflin?” tanya Anna. Melirik Kai penuh arti. “Ya, Mom. Dokter Lea juga meminta aku jadi jasa interiornya.” “Bagus, sayang. Kamu bisa dekat dan jadi teman baik Dokter Lea. Kasihan dia, pasti tidak terlalu banyak kenalan di Jakarta. Sejak lahir dan besar di Sydney.” Beritahu Anna. Tentu saja tahu banyak dari Amira, mereka sudah seperti adik-kakak yang kompak melebihi kedekatan Kai dan Kaflin sendiri, para suami. “Ya, Mom.” Angguk Vanya lagi, kemb