Ini hidup, bukan drama ada perjodohan segala! Lamaran yang konyol! Pikir Vanya setelah mendengar segalanya sembari mengepalkan tangan, mencoba tetap rasional dan bersikap tenang selama dengar penjelasan dari para orang tua tentang maksud lamaran untuknya. “Aku tidak bisa, Mah-Pah!” “Kenapa? Bukan lebih mudah untuk kalian? Dekat sejak kalian bahkan baru lahir, Papah punya alasan untuk mempertimbangkan lamaran untukmu, mengenal baik Aric dan keluarga Lais.” Vanya segera berdiri, mengepalkan tangan menatap semua dengan tatapan masih berusaha sopan. Sebesar apa pun rasa kesalnya, meski rasa ingin di mengerti begitu mendobrak akal sehat. Namun, sulit membuat semua yang ada di sana untuk paham hatinya detik itu. Lamaran jelas-jelas kemauan orang tua, bukan dia apalagi Aric. Pandangan Vany