Warning 18+
.
.
Melepas satu persatu helai yang ada di tubuh Vanya adalah sebuah uji nyali sesungguhnya. Sampai-sampai Aric berkeringat dingin, menyeka keringat di kening berulang-ulang, bahkan menahan napas, menghembuskan berat, berulang-ulang memejamkan mata dan berakhir mengerang. Berulang kali mengalihkan pikiran nakal laki-lakinya. Sungguh dia berada di posisi tersulit dalam hidupnya saat itu melebihi sidang skripsi atau bahkan menghadapi klien yang di percayakan oleh Daddy sekali pun.
Vanya bukan perempuan pertama yang harus ia lepaskan pakaiannya, tapi jelas dengan waktu dan konteks berbeda arti. Ia menjaga diri untuk tidak memanfaatkan wanita itu dalam keadaannya.
Ia meraih air dan mengusap bibir Vanya, membersihkannya lembut. Lalu mematung dengan perasaan berdesir kala jariny
