Vanya dan Aric mengajak mereka makan malam lebih dulu sebelum mengantar mereka ke hotel yang ternyata tak begitu jauh dari gedung apartemen yang Vanya tempati. Di sana memang tak hanya terkenal olahan pasta, pizza maupun gelato. Lou—tunangan Halim—langsung akrab dengannya, “Vanya sudah lama tinggal di sini, jadi aku dan Halim mau makan apa pun yang kamu rekomendasikan.” Vanya tersenyum, mengangguk. Ternyata Aric dan Hamish pun menutup menu dan menatap Vanya bersamaan “Aku juga.” “Aku pun.” Aric dan Hamish kompak mengatakannya. Vanya menghela napas lembut, kemudian memesan menu yang menurutnya enak dan lengkap dengan anggur merah terkenal di sana. Ia memesan Lasagna, Ribollita, Risotto, truffles, polenta dan beberapa pasta serta Pizza, ada juga desert seperti gelato, tiramisu.