"Kami memperhitungkan terapimu juga, kondisimu saat itu pasti jauh lebih baik." "Aku tidak meragukan Mamah dan Mommy Anna." Valerie tersenyum. "Aku melihat gambar gaun pernikahan yang bagus yang pernah kamu buat." Jenar kembali bicara. "Aku hanya bisa menggambar, aku bukan desainer pakaian." "Berikan padaku." Tanggap Valerie positif. "Ya?" "Mamah punya kenalan desainer wedding dress yang bagus. Nanti bisa minta bantuannya." "Oke, Mah." Angguk Vanya. Pembicaraan mereka terhenti lalu atensi jatuh pada balita satu tahun yang mengoceh. Keponakan Vanya. "Juna, aaa lagi." Jenar sembari menyuapinya. Vanya yang duduk di dekatnya, gemas mencubit pipinya sampai Juna berteriak protes. "Kamu dan Aric akan segera memberi teman untuk Juna." Vanya terdiam, menarik tangannya dan menatap Jenar.