Suara tawa renyah Vanya membuat Aric rasanya sulit berpaling barang sedetik saja. Pagi terbaik untuk hubungannya dengan Vanya terjadi saat keduanya membuka mata dan bertemu tatap satu sama lain. Tidak ada raut terkejut apalagi tidak terima dari Vanya, langsung mengingat dengan sadar membiarkan semalam Aric mendekapnya. Aric meringis merasakan kebas di tangannya yang jadi bantalan kepala Vanya, tetapi tidak mengeluh sama sekali berbanding dengan Vanya yang merasa tak enak. Mereka bergantian mandi untuk bersiap ke hotel tempat yang lain menginap. Lagi pula mana mungkin Aric akan mengeluh saat momen yang indah baru saja terjadi. Justru dia terkepung rasa bahagia luar biasa. Aric sengaja bangun lebih dulu untuk bisa menyimpan momen sebanyaknya memandangi wajah damai Vanya. Kian menginginkan