“Bu Vanya,” sebuah panggilan menghentikan Vanya yang baru kembali ke kantor setelah bertemu dengan kliennya. Dia kembali sekitar jam dua sore, sekaligus lunch tadi. Vanya berbalik, urung memasuki lift. Ia berjalan menghampiri meja resepsionis utama itu, di belakang meja ada nama Lais dengan huruf besar dan berwarna golden. Di sisi lain, ada televisi yang juga memuat iklan-iklan dari proyek-proyek besar Lais Grup. Menampilkan profil Daddy Kai, juga suaminya dan Hamish. Dua orang yang akan meneruskan Daddy Kai setelah pensiun nanti. “Ya?” “Ada titipan dari Pak Aric.” Wanita resepsionis itu tersenyum manis, memberikan sebuah kemasan berisi satu cup berisi minuman dingin favorit Vanya yaitu Cranberry White Chocolate Mocha dengan white chocolate yang lezat serta topping cranberry drizzle, bu