EPISODE || Bayu dan Abrisam

1137 Kata

SELAMAT MEMBACA _______________________________________ Panggilan telfon berakhir begitu saja tanpa salam atau kalimat perpisahan. Aku benar-benar malu, enggak tau mau aku taruh di mana mukaku nanti kalau ketemu Devina. Pasti adik Davina menganggapku halu. Sebenarnya, aku bermaksud menyatakan maksudku pada Ayah Davina tanpa memberi tahu perempuan itu secara langsung. Atau bisa dibilang, aku mau kasih suprise untuk Davina. Masa bodoh dengan Davina yang akan menolakku atau sebaliknya. Yang paling penting, aku sudah mengatakan bahwa aku serius sama dia. Akan sangat pengecut, kalau aku terus memendam perasaanku? Semakin pengecut setelah menyampaikan perasaanku, aku cuma ngajak dia pacaran. Aku mau hubungan yang lebih serius. Katakanlah aku gegabah dan terlalu percaya diri. Belum lagi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN