BAB 23 Rasa Itu? Indah, Tetapi Menyakitkan

1708 Kata

Nara masih tetap memegang bahu Matcha di sertai tatapan khawatirnya. “Gue pengin ketemu elo, Ra. Gue minta maaf soal yang tadi,” sebut Matcha tentang tujuannya. Tangan Nara terulur ke pipi Matcha dan mengusapnya dengan lembut. “Sudah lupakan, gue nggak apa-apa, Cha,” jawab Nara dengan lembut. Melihat raut wajah Nara yang begitu sabar dan lembut itu, tiba-tiba saja air mata kembali meleleh di pipi Matcha. Entah mengapa dia merasa nggak tega mengingat apa yang di lakukan Rainhard pada Nara di kamarnya tadi. “Hei, kenapa malah nangis?” tanya Nara dengan sangat lembut, sebuah senyuman berusaha dia ciptakan di bibirnya. “Ra, gara-gara kejadian seperti tadi, elo jangan menjauh lagi dari gue, ya? Gue pengin bisa tetap di dekat elo. Gue benar-benar minta maaf buat semua keegoisan gue selama i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN