Matahari mulai meninggi, pria dengan bulu mata lentik terus menutup mata dalam. Tok Tok Tok Suara ketukan pintu di sana memungkinkan tersentak seketika. Kepalanya sedikit mendorong saat berjalan, dengan geram pria itu— El berjalan ke arah pintu dan membukanya dengan kasar. "Ada apa?!." bentak El kesal berusaha memijat pangkal hidungnya berusaha menghilangkan rasa mendorong yang dikepalanya. "Tuan, mendukung nona Aylin ..." "Di mana dia ?! Apa yang sudah disetujui katakan!" bentak El tak sabar. Rasa sakit sekarang sudah berganti dengan sakit di dadanya yang terasa panas. "Salah satu dari mereka berhasil ditemukan tuan," El tersenyum keji mendengarnya. Belum pernah El sesemangat ini disetujui semenjak sang kekasih telah pergi meninggalaknnya. Dengan langkah lebar, Abdiel men