"Rizki!" seru Aylin memandang sahabatnya itu tak percaya akan apa yang di lihatnya, benarkah mata ini? Kenapa bisa seperti ini? Aylin hanya mematung di depan pintu menatap tak percaya ke arah sahabatnya itu.
"Kok ... Kamu, udah baik-baik aja?" tanya Aylin dengan kening berkerut, Meskipun tak bisa dilihat karena tertutip cadarnya.
Tentu saja Aylin kaget, pasalnya tak ada lagi bekas luka, lebam, apa pun yang menunjukkan dia sedang sakit. Aylin kemarin melihat banyak lebam di pipi pria itu karena ulah El.
"Ini karena El," ucap Rizki dengan senyum hangatnya.
"Ap ... Apa?! El, yang melakukan?" tanya Aylin tak percaya
"Iya, Abdiel Justin Gilbert" ucap Rizki dengan senyuman.
"Tidak ... Mungkin, dia ... Yang sudah ...," ucap Aylin terhenti.
"Rizki, kamu sudah baik-baik saja saja nak. Ummi senang melihatnya. Ini buah untukmu," ucap Anisa sambil memberikan buah pada Rizki.
"Terima kasih Ummi" jawab Rizki sambil tersenyum ramah.
Anisa kembali melihat belakang yang masih bingung dengan kejadian ini, tentu saja dia kaget setengah mati. Seorang Abdiel Justin Gilbert mau berbaik hati merawat seseorang. Ini suatu keajaiban.
"Aylin masih mau di sini atau pulang bersama Ummi? Ummi ada keperluan kembali," ucap Anisa sambil membelai kepala kembali
"Ay ... Aylin, menemani Rizki dulu senang Ummi, lalu ke kampus nanti" jawab Aylin masih dengan mengingat linglung.
"Senang, Rizki maaf Ummi tidak bisa lebih lama di sini nak,"
"Tidak apa Ummi, Rizki sudah baikkan dan tolong lagi Ummi juga akan ke sini," balas Rizki lembut.
"Hentikan, assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh"
"Waalaikumusalam warohmatullahi wabarokatuh" jawab Aylin dan Rizki bersamaan.
Setelah Anisa pergi, hanya ada keheningan di antara mereka, tak ada yang ingin berbicara duluan. Aylin yang masih sibuk keanehan yang terjadi pada El.
"Dia sudah mengubah Aylin" ucap Rizki memecahkan keheningan diantara mereka. Aylin hanya diam tak mau menyetujui, meyakinkan membenarkan itu El sudah berubah, tapi tidak dengan otaknya.
"Dia cuma senang, mungkin karena ucapanku kemarin," ucap Aylin pelan.
"Meskipun begitu, itu sudah lebih besar, kan, seorang El biasanya tidak mau mendengerkan pendapat orang lain" ucap Rizki meyakinkan Aylin
"Berapa dokter yang di gunakan?" tanya Aylin kemudian dipindahkan, karena Aylin sangat tau, bila ini di lanjutkan, pasti akan berakhir Rizki memintanya untuk memaafkan El.
"Sepuluh," ucap seseorang di balik pintu
Sontak kedua insan itu menoleh bersamaan. Dan terlihatlah wanita memutus baya dengan kerudung panjang tengah tersenyum pada mereka.
"Mereka melakukan keajaiban dalam waktu semalam, memulai Ummi membatalkan mereka. Tapi, mereka menyetujui. Dan mulai hasil," ucap mariska kemudian.
'Hmm benar, apa yang tidak bisa dilakukan oleh El' batin Aylin berkata.
"Ummi mulai kesal melihat El, tapi dia datang dan minta maaf dengan tulus," ucap Mariska yang mampu membuat mata Aylin melotot tak percaya.
"El ... Meminta maaf?" ulang Aylin meyakinkan.
"Iya Aylin, Ummi juga merasa tak percaya"
Ucap Mariska masih dengan senyuman.
"Aylin, pamit ke kampus Ummi," ucap Aylin kemudian saat melihat Rizki mulai bicara. Entah kenapa Aylin yakin perkataan Rizki tak jauh dari permintaan memaafkan seseorang
"minta nak, Rizki juga hari ini bisa pulang," jawab Anisa kemudian.
"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, Ummi, Rizki" ucap Aylin dan berjalan pergi keluar.
Langkah Aylin terhenti kala mendengarkan suara Rizki di belakangnya.
"
خَ ٱلۡعَفۡوَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡعُرۡفِ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱٱََََََِِِٰٰۡۡ
: ”” ”Jadilah Jadilah Jadilah engkau engkau engkau engkau engkau engkau manusia manusia manusia manusia manusia manusia manusia Al Al Al Al Al 199 Al Al Al Al Al Al 199 Al Al Al Al orang orang orang orang Al orang orang Al orang orang Al orang orang Al orang orang Al orang orang manusia orang orang orang::::::::::::::::::::::::” ”” ”” ”” ”” ”” ”Jadilah Jadilah Jadilah Jadilah
Ketika turun-ayat tersebut, RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam pun bertanya ditunjukan kepada Malaikat Jibril, ‘Apakah Maksud ayat Penyanyi, Wahai Jibril?’ Jibril Menjawab, ‘Sesungguhnya Allah menyuruhmu memaafkan orangutan Yang Telah menzalimimu, Dan bersilaturahim Terhadap orangutan Yang memutuskan Hubungan Denganmu.’
Belajarlah untuk review memaafkannya "ucap Rizki kemudian.
Aylin hanya berbalik lalu tersenyum ramah, dan terbang pergi dari sana dengan pikiran berkecamuk.
Dulu iya memang ingin memaafkan pria itu, tapi ... Entahlah, harap belum yakin.
• ° • ° •
Sepanjang perjalanan Aylin melayang entah kemana, dia hanya diam banyak hal, hingga sampai di kampus.
Saat dia turun dari taksi, seorang pria dengan kameja hitam tengah memandang Aylin dengan banyak perasaan.
"Apa kau ... Masih membenciku?" tanya pria itu yang tak lain adalah El.
Aylin diam saja mendengar pertanyaan pria itu. Dia tidak ingin berbicara dengan pria ini, sekarang.
"Aku sudah membuat dia sembuh ssperti sedia kala, Tetap dia yang salah tetapi tetap saja aku bertanggung jawab" ucap El sambil memandang Aylin yang tertunduk.
"Aku ada kelas, assalamualaikum" ucap Aylin kemudian dan memilih lolos.
"Ay ... Cobalah untuk melihatku, Meskipun hanya sedetik. Aku menunggumu di sini, menunggu kau memberikan cinta" ucap El mendengarkan seperti memohon.
Aylin baru saja berhenti lalu pergi ke kelasnya dengan pikiran berkecamuk. Meninggalkan El yang menatapnya dengan sendu.
'Sayangnya, rasa cintaku tidak akan pernah berlabuh denganmu. Perbedaan kita terlampau jauh 'batin Aylin berbicara.
• ° • ° •
Selesai menerima kelas aylin siap pulang, pikirannya benar-benar kacau hari ini.
"Assalamualaikum ukhty Aylin" ucap seseorang di belakang Aylin.
"Waalaikumusalam warohmatullahi wabarokatuh" ucap Aylin sambil menunduk, setelah tau yang menyapanya adalah lelaki.
"Ukhty, maukah ukhty ikut mengumpulkan dana untuk anak anak yatim?" tanya seorang lelaki itu sambil menunduk.
"Tentu saja ana mau akhi," ucap Aylin kemudian masih menunduk. Sebelumnya, tidak ada yang menawari Aylin untuk mengikuti organisasi apa pun karena latar belakang Aylin. Dan kali ini ada yang menawarkannya saja Aylin terima lagipula disetujui baik dan ini juga bisa coba untuk menyibukan Aylin agar dia tidak terus terusan mencoba El.
"Membantu, apa yang bisa mulai sekarang?" tanya pria itu nanti.
Aylin hanya mengangguk menyetujui kata pria itu.
"Diharapkan perkenalkan, nama ana Rayyan, ana ketua komunitas untuk membantu anak yatim piatu ukhty" ucap pria itu lagi.
"Iya, ana tau," balaz Aylin, tentu saja Aylin tau siapa pria di persetujuan ini. Mendengar jawaban Aylin pria itu tersenyum senang lalu berjalan dan menyambut Aylin di belakangnya.
Mereka berjalan sampai di depan masjid yang jauh dari universitas mereka. Sudah ada banyak anak dari berbagai fakultas yang diundang untuk mengikuti kegiatan kali ini.
"Ukhty Aylin" ucap mereka terkejut melihat Aylin di belakang Rayyan. Mereka tau Aylin bukan anak orang sembarangan, jadi mungkin mereka berfikir Aylin sama seperti anak orang kaya lainnya yang tidak mau panas panasan seperti mereka.
"Jadi tujuan kita kali ini, pengumpulan dana untuk anak yatim di pinggiran kota, Reno. Dia kemarin memperbaiki kecelakaan kita akan membantu meringankan biaya rumah sakitnya yang cukup besar, dan menolong nenek moyang di sana juga. Ucap Rayyan sebagai ketua organisasi ini.
Mereka di, bagi mereka berbagai macam, ada yang meminta bantuan ke perusahaan, ada yang berjualan koran, membuat kreativitas dan menjualnya dan uanganya untuk membantu para anak yatim dan kaum miskin.
Setiap kelompok masing-masing ada lima orang, dengan tiga perempuan dan dua laki-laki. Karena Aylin anggota baru jadi Aylin mengambil Rayyan untuk menjual bunga di pinggir jalan dan berbagai tempat wahana kecil.
Mereka sudah mulai berpencar begitupun Aylin dan rombongannya,
"Sejak kapan ukhty Mengikuti Kegiatan ini?" tanya Aylin pada perempuan di sebelahnya yang menjadi kelompoknya.
"Sejak awal masuk universitas Ukhty" jawabnya nanti "kegiatan ini mulia kita sesama muslim memang di anjurkan untuk membantu anak Yatim. Banyak keutamaan yang bisa kita dapat jika kita menyantuni anak yatim.
Diperlukan kedekatan dengan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassallam di sini dengan jari tengah seperti yang sudah disabdakan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassallam.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam bersabda, "Aku dan orang yang membawa anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini", kemudian disebut shallallahu 'alaihi wa sallam membantu jari telunjuk dan jari tengah beliau akanallahu' alaihi wa sallam, dan juga merenggangkan dengan baik ”( HR. Bukhari, Shahih Bukhari, Sahl bin Sa'ad As-Sa'idiy: 5304)
Menyantuni anak yatim pada dasarnya adalah akhlaq yang sangat beruntung di mata Allah Subhanallahu Wa Taala dan juga sesama manusia. Dengan melakukan akhlaq baik ini, maka kita akan menjadi manusia yang lebih baik dan lebih bermanfaat untuk orang lain.
Semoga Allah Subhanallahu Wa Taala selalu memberikan kita kekuatan agar bisa tetap beribadah pada-Nya dan selalu sesuai dengan bimbingan yang lurus untuk membawa kita pada kebahagiaan selama hidup di dunia dan kelak di akhir hayat.
"Aamiin," balas Aylin disetujui setelah lama dia diam mendengarkan penjelasan perempuan di sampingnya ini.
"Kita sudah sampai, di sinilah kita akan menjual barang ini," balas Perempuan di sebelah Aylin. Dan Aylin hanya mengangguk mengerti. Dan mulai menjajahkan dagangannya.
Cuaca hari ini cukup panas, keringat bercucuran membasahi wajah Aylin, Meskipun tak terlihat karena cadarnya.
"Ini minum untukmu Ukhty," Rayyan memberikan botol minuman pada Aylin.
"Terima kasih--"
"Aylin!" Aylin terhenti tatkala ada tangan pria yang mengambil air minum itu dan membuangnya entah kemana.
"Apa yang kau lakukan," Aylin berusara penuh setuju setelah tau siapa pun yang mendukung ini.
"Kenapa kau panas panasan? Bagaimana kalau kau sakit, dan apa ini? Kau ... Bersama pria b******k ini," El kesal beruaaha terus bergerak.
"Maaf pak kam ---"
"Aku tidak meminta kamu untuk bicara," ucap El dingin ke Arah Rayyan yang langsung terdiam.
"Ayo pulang, kau tidak boleh panas karena sinar matahari dan tidak boleh bertemu para b******n ini," El menarik tangan Aylin yang bebas.
Tapi segera di hempaskan oleh Aylin.
"Kau kenapa El,
Tiba tiba, menerima sebuah cek di Rayyan, memutuskan perkataan Aylin,
" Tuliskan nominal sebanyak kau mau di sana, dan ingat baik, jangan pernah membuat Aylinku kesulitan lagi. Atau terima kasih padanya" ucap El dingin "sudahkan, ayo pulang bersamaku, aku mau minta kamu sakit. " Aylin keras kembali.
"Maaf pak, kami tidak perlu bantuanmu, Aylin ikut kegiatan ini dengan ikhlas tanpa ada paksaan dari kami, jadi silakan kamu tida--"
"Pemuda yang cerdas Eh" cibir El mulai, "jangan panggil namaku jika nanti kau masih bertahan di universitas "perkataan El membuat Aylin, Rayyan dan orang-orang di kelompok mereka tersikap.
"Jangan lakukan apa pun, aku akan pulang,"
El hanya tersenyum lalu berjalan diikuti Aylin. Tapi tiba tiba
BRAKK
"Asstagfirullah hal adzim!" Aylin mengucap saat ibu hamil tua menabrak Aylin dan menumpahkan segelas jus di baju Aylin. Ibu hamil hanya dapat melihat Aylin sebentar lalu pergi Aylin tanpa izin meninggalkan minta maaf. Saat Aylin tengah sibuk bangun jus di bajunya dia terkejut karena teriakkan El yang menggelegar.
"BERANINYA KAU ... !!" teriak El murka
Plakkk
Plakkk
"Siapa kau berani terlukai Aylinku hah!" bentak Elang sambil mencekik ibu hamil dengan kejam, sampai terengah engah kehabisan nafas.
Tentu saja mereka jadi bahan tontonan tapi tak ada yang berhasil ditangkap tapi menolong karena banyak pengawal yang mendukung mereka.
"El ... Sud .... Sudah El, ku mohon ibu itu sedang mengandung, aku tidak apa apa" mata Aylin berkaca kaca kala melihat wanita itu kesulitan bernafas.
"Kau layak mati, Aylinku tidak boleh di sakiti, sengaja atau tak sengaja," ucap El memenuhi penuh dan menambah tenaganya. Tak ada rasa iba di wajah El kompilasi melihat wanita hamil itu kesusahan. Pikirannya hanya Aylinya yang kesakitan.
"El! Aku baik-baik saja, lepaskan dia." Aylin berusaha melepaskan tangan El, tetapi tak bisa El mencengram leher ibu dengan kuat.
Melihat darah yang mengalir di kaki ibu Aylin kembali menangis, sekelebat pikir melintas di muka.
"EL ... !!!!! Berhenti atau aku akan membunuh Diri" ucap Aylin dengan air mata karena wanita itu sudah pingsan. Sukses hal itu mengentikan El seketika lalu tatapannya kembali fokus ke Aylin.
"Jang .... Jangan biarkan aku sayang, aku bisa mati jika hidup tanpamu, ku mohon hanya kaulah sumber kehidupanku," ujar El perjuangan bahkan dia sudah memeluk Aylin dengan penuh.
Sementara Aylin yang suka melihat wanita itu membawa pengawal itu ke rumah sakit. Dia tak berhasil melepaskan pelukan erat-erat El.
Detik berikutnya, kegelapan menghampirinya.
"AYLINN ... !!!" teriak El saat melihat Aylin tak sadarkan diri di pelukannya.
Sementara Aylin yang suka melihat wanita itu membawa pengawal itu ke rumah sakit.
Detik berikutnya, kegelapan menghampirinya.
"AYLINN ... !!!" teriak El saat melihat Aylin tak sadarkan diri di pelukannya,
"APA YANG KALIAN LAKUKAN BODOH !!! SIAPKAN MOBILL !!" teriak El saat melihat para pengawalnya masih terpaku akan kekejaman bos mereka.
Wanita itu sedang hamil besar, tidakkah ada rasa terima kasih di dalam diri seorang El? Cinta itu benar-benar mengerikan.
"Sayang ... Bertahanlah, jangan dibuka aku" bisik El di telinga Aylin.
"Menganggap kau percepat !! Kenapa mobil ini jalannya seperti siput hah!" teriak El kesal, yang katanya mobilnya seperti siput padahal, berjalan seperti angin.
Kurang dari waktu lima menit mobil El yang membawa Aylin sudah di depan rumah sakit terbesar di jakarta,
Bayangkan sangat cepatnya mobil itu melaju, malah ferrari pun kalah cepat dengan mobil El.
Dengan membopong Aylin dan setengah memeluk Aylin erat El berlari ke dalam rumah sakit tanpa canggung.
"DOKTER !!! SELAMATKAN AYLINKU ATAU KALIAN SEMUA AKU BUNUH DAN RUMAH SAKIT INI AKU BAKAR !!!" sontak teriakkan El membuat penghuni rumah sakit menyingkir dari jalan El yang tergesa gesa.
"Tuan Abdiel maaf kam--"
"Tidak perlu banyak bicara! Selamatkan Aylinku atau kau ku kuliti dan ku buat keluargamu mati. Cepat ... !!!!" teriak El murka
Ayunan dan masuk masuk ke dalam ruangan UGD karena permintaan El, padahal di sisi setiap gadis bercadar itu tidak perlu diangkut ke ruang UGD tapi lihat wajah atasan itu itu dan tahan macan yang bisa dicari mangsanya siapa yang ingin berjuang mengatasi.
Hanya orang bodoh yang berhasil melawan singa yang tengah mengamuk.
"Kenapa hanya satu dokter yang membicarakan Aylinku hah !! Kalin ingin mati, kumpulkan semua dokter terbaik di seluruh dunia jika perlu aku tidak mau melakukan apa pada Aylinku" ucap El dengan nada yang membuat hasil penggabungan.
"Tapi nona Aylin hanya sakit biasa tuan, tiadak juga pa--"
"SAKIT BIASA KAU BILANG !!!" teriak El murka dang langsung mencekik dokter bermulut malang itu sebelum kata katanya selesai. "Teruti perintahku, kumpulkan semua dokter terbaik dan selamatkan dia!" ucap El tak terbantahkan lalu membanting dokter tadi ke dinding.
"Apa yang kalian lihat !!! Aylinku sedang butuh bantuan. Bila dia harus tak terselamatkan maka kalian semua akan berada di neraka" ucap El membuat para dokter dan pengawal Elang sibuk mencari semua dokter terbaik dan mulai membuka Aylin.
Sudah sepuluh menit, Abdiel mondar mandir tak karuan menunggu dengan gelisa hati yang teramat sangat, menantang Aylin yang pingsan di pelukannya, sebelumnya sudah penyakit terbesar di dunia ini.
Mala...
"SIALAN !!! Kenapa para dokter bodoh itu lama sekali, mereka benar-benar tidak becus" ucap El melihat pintu di mana ruangan Aylin berada dengan cemas.
"Aku bersumpah akan membunuh semua dokter itu jika mereka tidak berhasil menyelamatkan Aylinku" Sumpah El dengan rahang mengeras.
Sementara di kamar Sementara Aylin ada di dua puluh dokter saling tatap dan bingung mau mengerjakan apa.
"Tidak hanya mengejutkan dan pingsan biasa, mengapa mengumpulkan dua puluh dokter sekaligus, bahkan penyakit mematikan di duniapun, tidak memakai dokter selama ini"
"Aku dokter, tapi tuan Abdiel tidak menerima hal itu dan menerima kami semua itu dia akan membunuh kami jika tidak mengumpulkan seluruh dokter terbaik," jawab salah satu dokter muda sambil menunduk.
Yang membuat mereka saling melihat, berbagai penampilan tercetak jelas di antara mereka. Setelah mengungkapkan kesal, ayolah mereka dokter yang memiliki jadwal masing-masing, dan sangat penting. Tapi mereka semua setuju di sini hanya untuk membaca gadis yang pingsan yang bahkan anak PMR di SMA pun bisa melakukannya.
Sekali lagi Konyol bukan "Hahahahahah," tawa seorang dokter pria muda itu memecahkan heningan dan kerutan para dokter di sana.
Semua perhatian mereka teralihkan yang tadinya memandang Aylin beralih menatap dokter itu dengan tatapan berbeda beda. Ada yang heran,
"Ada apa dokter frans?" tanya salah satu dokter mewakili semua dokter yang ingin bertanya.
"Aku sering membaca novel romantis yang bercerita kalau tokoh pria tergila gila pada tokoh wanita nya, tapi sekarang aku tonton adegan live-nya" ucap dokter itu yang membuat sebagian besar dokter ternanga dan kebanyakan lagi membeli tawa pula.
"Hahahahaha benar, cinta itu bukan hanya buta dan tuli, tapi melumpuhkan otak menjadi bodoh" ucap salah satu dari mereka menimpali membuat suasana yang hening kembali penuh tawa.
Beruntunglah suara mereka terdengar di luar, jika El tau apa yang mereka lakukan, hanya Allah yang tau bagaimana nasib mereka.
"Lalu ini bagaimana dokter? Dokter Dion tadi hampir mati karena mengatakan itu nona Aylin hanya sakit biasa. Kalau kita mengatakan yang sama maka tuan Abdiel bisa membunuh kita" kata dokter perempuan itu mengeluarkan.
"Biar aku yang bicara," jawab dokter yang paling tua dari mereka.
Semua dokter keluar dengan takut keluar dari tengah yang mandir dengan wajah kusut, gelisa, takut, sedang menunggu menunggu yang sekarat. Hal itu membuat mereka semua memegang senyum.
"Bagaimana Aylinku! Dia baik-baik saja kan?! Apanya yang salah? Apa dia mendapat darah? Jantung? Ginjal, katakanlah dokter bodoh !!!" tanya El berondong saat melihat dokter menyetujui keluar dengan raut yang memegang senyum.
"Nona Aylin meningkatkan sinkop (pingsan) tuan" ucap dokter serius, sementara dokter lain menggigit bibir dan pipi mereka kompilasi melihat El mempertimbangkan penjelasan dokter dengan wajah memucat.
Otak El pasti mengira bahwa sinkop adalah penyakit berbahaya yang bisa membahayakan hidup manusia. Padahal, Sinkop adalah istilah medis nama lain dari pingsan.
"Penyebabnya adalah berkurangnya aliran darah menuju otak yang tiba-tiba. Hal ini menyebabkan dia hilang kesadaran dan pemahaman atas dirinya sendiri. Reaksi tubuh yang ekstrem ini dapat terjadi karena tidak ada. Aylin yang membahas masalah yang benar-benar menegangkan, nyata, bermanfaat, atau mengagetkan. Jadi sinkop sebenarnya adalah reaksi atas yang negatif.
Saat Nona Aylin tiba-tiba merasakan ada yang negatif, seperti soal yang luar biasa, sistem saraf di dalam otaknya jadi kacau. Sementara sistem saraf untuk seluruh fungsi.
Karena gangguan sistem saraf tersebut, detak jantung jadi melambat dan pembuluh darah di kaki melebar. Darahpun mengalir ke bawah. Sebabnya, otak jadi tidak mendapat asupan darah dan oksigen yang cukup. Inilah yang membuat nona Aylin tidak sadarkan diri "ucap dokter yang membuat penjelsan panjang lebarnya hanya untuk memberi tahu pada El bahwa Aylin sebenarnya hanya 'pingsan karena itu'.
Karena jika di katakan langsung maka El akan mengamuk dan memecat semua dokter itu dan mengatakan itu mereka tidak menjadi. Ternyata penjelsan dokter itu benar, dia hanya mengubah kata pingsan menjadi sinkop. Dokter pintar.
"Apa itu sangat berbahaya? Berapa lama dia akan sadar? Apa yang perlu aku mengerti ke amerika?" tanya El dengan khawatir.
"Tidak tuan, kami mengatasinya dengan baik, nona Aylin akan sadar dalam waktu lima menit" ucap dokter itu serius berusaha meyakinkan.
El menghembuskan nafas lega, dan reaksi El itu membuat para dokter terbatuk, berdeham, mengigit bibir dan pipi lebih dalam untuk memperbaiki tawanya.
"Kamu bisa menunggunya sadar tuan, kami akan pindah ke ruang rawat. Bolehkah kami berkerja kembali?" tanya dokter itu
"Ya, terima kasih. Akan saya beri bonus karena kalian sudah menerima Aylinku," ucap El dingin tapi tergambar rasa terima kasih yang jelas di perbarui. Lalu pergi mengambil Aylin yang dibawa ke ruang rawat.
"Hahahahaha, dokter bagus sekali menjelaskannya" puji salah satu dari mereka.
Dokter tua yang tersenyum hangat memandang El yang menatap Aylin dengan cinta penuh.
"Semoga Allah menyatukan kedua insan itu, aku dapat melihat cinta yang begitu besar di mata pria muda itu." Dokter yang sedang melihat El yang sudah menghilang.
"Aamiin." timpal mereka berbarengan.
• ° • ° •
Ruangan dengan bau obat yang menyengat menjadi saksi pria dengan ketampanan di atas rata-rata itu b******a perempuan bercadar yang tengah terbaring di sana.
"Kenapa Aylinku belum juga bangun? Kata dokter tadi lima menit lagi dia akan bangun, kenapa belum bangun juga," gerutuan itu terus terucap dari bibir pria itu yang entah untuk keberapa kali.
Selang beberapa menit kemudian Aylin dibuka, yang langsung membuat wajah El berseri karena bahagia.
"Ay ... Sayang, kamu sudah bangun, apa kamu haus? Ada yang sakit? Mana yang sakit?" cerca El saat melihat Aylin Buka mata di balik cadarnya.
"DOKTER !!!" teriak El saat melihat Aylin memegang disetujui karena pusing.
Dokter yang berjaga di depan pintu langsung masuk dan memeriksa Aylin.
"Ini hanya sakit kepala biasa tua--"
"SAKIT KEPALA BIASA KAU BILANG !!!, dia kesakitan, bagaimana kalau kepalanya bermasalah, kau sekolah kedokteran dimana bodoh !!!" teriak El marah pada dokter itu.
"Aku baik baik saja," ucap Aylin yang mendapat perhatian dari El seketika.
"Benarkah? Kenapa kau memijit kepalamu? Yang mana yang sakit, katakan padaku!!" paksa El menatap Aylin penuh kekhawatiran.
"Aku ... Ketakutan--" ucapan Aylin terhenti kala mengingat perilaku El yang kejam. Air matanya menetes seketika.
"Sayang, jangan takut hmm. Aku di sini bersamamu" ucap El dengan mendeakap El erat. Yang langsung di lepaskan secara paksa oleh Aylin.
"El ! Kau keterlaluan! Ibu itu sedang hamil dan kau ... Kau hampir membunuhnya, bagaimana dengan anak yang dia kandung" kata Aylin pilu dengan air mata bercucuran membasahi cadar hitamnya.
"Dia memang salah sayang, dia mendorongmu dan membuatmu terluka, bahkan dia tidak meminta maaf. Kau kenapa penyakit sinkop karena ibu itu," bela El kesal.
"Apa kau tidak memiliki pri kemanusiaan?" tanya Aylin lelah
"Ada, aku bahkan membantu semua orang miskin di dunia. Bahkan aku mendirikan sepuluh panti asuhan atas namamu. Aku ber pri kemanusiaan kan," kata El meyakinkan yang membuat Aylin pusing seketika. Susah sekali menjelaskan pada pria gila ini.
"Sayang kenapa? Kepalamu sakit?" El bertaanya dengan khwatir. "Dokter !!! Periksa Aylinku" El berkata tegas dokter yang di panggilpun langsung berlari hendak memeriksa Aylin.
"Saya baik baik saja, dok" Aylin menginstruksikan supaya dokter itu pergi dari ruangan ini.
"Apa maksudmu? Kamu sakit sayang, kenapa menghentikan dokter tadi?" El menatap Aylin khawatir, sebelah tangannya terulur hendak memeriksa Aylin, yang langsung di tepis oleh Aylin.
"El ...!! Ingat لاَنْ يُطْعَنَ فِى رَأْسِ اَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ اَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ. الطبرانى
Seorang diantara kamu ditikam kepalanya dengan jarum dari besi itu, adalah lebih baik daripada ia menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya. [HSR. Thabrani] " ucap Aylin tegas.
"Kau lupa ya? Aku tidak mengerti apa yang kau inginkan," balas Aylin sambil menundukan disetujui.
"Aku sudah membuktikan," balas Aylin santai, El hanya diam membenarkan kata Aylin.
"Apa kau tahu bagaimana keadaan wanita itu," tanya Aylin kemudian.
"Aku tidak peduli," rahang El mengeras seketika, menahan amarah kala mengingat wanita itu menabrak Aylinya.
Aylin memejamkan mata sementara memegang semua emosinya.
"Aku merasa berdosa karena perasaanmu itu El. Kalau aku ingin kamu terus berbuat dosa, maka aku lebih memilih memilih." Air mata Aylin menetes seketika saat mengganti kata kata itu.
Sedangkan El, menatap Aylin dengan ketakutan "kamu gak boleh ninggalin aku, ku mohon Aylin, aku bakalan berubah, aku bakal nurutin semua kemauan kamu, aku bakal berubah," ujar El dengan menatap Aylin sendu.
"Aku lelah El, kamu udah bunuh orang karena aku, kamu juga udah nyakitin ibu ibu tadi juga karena aku. Aku gak mau jadi orang penyebab dosa kamu." Aylin berucap sedih dengan air mata menetes dan perasaan kalut.
"Enggak sayang, aku bakalan berubah demi kamu, kamu percayakan sama ak--"
"Kamu gak bisa berubah El !" potong Aylin cepat, "kamu gak pernah berubah, aku merasa malu jadi penyebab dosa kamu"
"Say---"
"Aylin, kenapa nak? Kenapa menangis" Anisa yang baru masuk dan langsung memeluk anaknya yang tengah menangis.
"Kenapa sayang?" tanya Anisa lembut.
Dengan air mata mengalir Aylin menceritakan prilaku El tentang perempuan hamil tadi siang. Tampak Anisa membulatkan matanya terkejut.
Sedangkan El setia menatap Aylin dengan khawatir. Dadanya mulai terasa sesak saat melihat Aylin-nya menangis begitu pilu.
"El, kenapa seperti itu nak?" Anisa kali ini meminta penjelasan dadi El.
"Karena dia nabrak Aylin" balas El dengan raut tak suka. Karena Aylin terus menangis.
"sebagai muslim di larang emnyakiti dan berbuat kasar kepada Wanita nak" ucap Anisa mencoba menjelaskan dengan lembut.
" Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alayhi Wassallam bersabda
: إِنَّ الْمَرْأَةََ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ, لَنْ تَسْتَقِيْمَ لَكَ عَلَى طَرِيْقَةٍ, فَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اِسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيْهَا عِوَجٌ, وَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهَا كَسَرْتَهَا وَكَسْرُهَا طَلاَقُهَا
“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk, ia tidak bisa lurus untukmu di atas satu jalan. Bila engkau ingin bernikmat-nikmat dengannya maka engkau bisa bernikmat-nikmat dengannya namun padanya ada kebengkokan. Jika engkau memaksa untuk meluruskannya, engkau akan memecahkannya. Dan pecahnya adalah talaknya.”(HR. Muslim)
Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk berbuat kasar kepada wanita. Seorang wanita memiliki perasaan yang lembut dan sangat mudah tersentuh. Sedikit saja mereka disakiti maka mereka akan sakit hati. Maka itu, wanita harus diperlakukan secara baik. Apabila wanita melakukan kesalahan, jangan dihadapi dengan kemarahan yang keras. Percuma, perilaku itu tidak akan membuatnya patuh justru wanita akan semakin memberontak dan sedih.
Walaupun tidak berstatus sebagai seorang istri ataupun ibu, wanita tetap dipandang mulia oleh islam. Laki-laki tidak boleh menyakiti hati wanita seenaknya saja. Menyakiti perasaan wanita adalah tindakan yang keterlaluan. Wanita mudah jatuh dalam rayuan laki-laki. Apabila laki-laki mempermainkannya, tentu perilaku itu sangat dilarang.
"Apa kamu mengerti El" tanya Anisa, yang di balas anggukan oleh El. Entah dia mengangguk untuk apa.
"Apa Aylin sudah bisa pulang dok?" tanya Anisa pada dokter yang sedari tadi berada di pinggir pintu.
"Sudah nyonya, dan sebaiknya nona Aylin istrirahat yang cukup" ujar dokter itu
"Tidak Ummi, Aylin belum sembuh" bantah El dengan menatap Aylin yang menunduk.
"Aylin mau pulang Ummi, Aylin tidak suka rumah sakit," ucap Aylin kemudian. Dia sudah beranjak akan turun dari ranjangnya.
"Dia sudah sembuh El, dan Aylin akan pulang bersama Ummi," Anisa mencoba menerangkan.
"El antar ya Ummi"
"Tidak usah nak, Ummi tidak mau merepotkan"
"Tidak, tidak akan pernah merepotkan" bantah El dengan tegas. Anisa hanya mengangguk menerima tawaran El.