Seharian penuh aku menemani Pak Brata menyelesaikan semua agendanya. Lumayan melelahkan juga. Sekitar pukul tujuh malam, aku baru selesai dengan semua pekerjaan ini. Pak Brata sendiri sudah pamit pulang. Tadi sebenarnya beliau menawarkan diri untuk mengantarku pulang. Tapi aku tolak secara halus. Ya gimana ya, aku bingung. Pulang ke rumah Tante Yayu ataukah ke rumah Raka. Kalau ke rumah Tante Yayu, aku malas jika Pak Devan datang lagi. Aku sudah berjanji pada diri sendiri untuk benar-benar melepas pria itu. Aku akan melupakannya. Berhubungan dengan Pak Devan membuatku hampir gila. Aku sudah lelah. Apalagi setelah tahu tujuan sebenarnya pria itu mendekati aku. Aku menjalankan motorku dengan santai. Mungkin malam ini aku pulang telat. Mau ke rumah si Raka lagi aja. Semoga aja anak itu