Kaget, takut dan sejumlah perasaan lainnya bercampur jadi satu. Iya, hampir saja tertimpa tangga yang jatuh saat aku berjalan tadi. Yang paling bikin kaget adalah posisiku sekarang. Seseorang yang menyelamatkanku tengah memeluk erat tubuhku. Kami meringkuk di jalanan. Buru-buru aku bangun lalu duduk. "Te-terima kasih, Pak." ucapku masih belum bisa menyembunyikan rasa gugup. Ya, Pak Devan yang menyelamatkanku. Pak Devan mengatur nafas. Dia juga terlihat masih kaget dengan kejadian barusan. "Kamu gak kenapa-napa kan?" tanyanya. "Iya, saya baik-baik saja. Tapi istri Anda, Pak." Aku menunjuk ke kerumunan orang di depan sana. Ya, tadi saat aku dan Pak Devan terlempar ke pinggir, orang-orang berteriak memanggil nama si Arumi. Seakan baru sadar, Pak Devan terlihat terkejut. Lalu bangkit da