Palsu?

1140 Kata

Aku dan Tian keluar dari rumah. Kami menyusuri jalan. Tadinya mau pakai motor kesayanganku. Tapi urung, Tian mengajakku untuk jalan kaki. "Kamu gak berniat pulang gitu?" tanyaku setelah kami berjalan cukup jauh dari rumah. "Kamu mengusirku?" Tian mengerucutkan bibirnya. "Elah, nanya doang juga." Laki kok baper, payah! "Sebenarnya pekerjaan aku udah selesai. Tapi kalau dipikir-pikir, ngobrol sama kamu seru juga. Pantas Pak Devan tidak bisa melepaskan kamu, Alea." "Idih, lepas apaan? Talinya? Orang gak ada ikatan juga. Aku luruskan sekali lagi ya, aku dan Pak Devan gak punya hubungan khusus apapun. Hanya sebatas dosen dan asistennya, itu saja." "Pikiran kamu seperti itu, lain lagi dengan pikiran Pak Devan." "Sudahlah, jangan bahas itu lagi, capek aku." "Eh, kita duduk di sana?" uca

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN