"Abang mencium sesuatu?" tanya Keke, dia mengendus udara, kemudian menutup hidungnya, mereka baru saja hendak bersiap-siap untuk sarapan pagi. Hidangan sudah tersaji di meja makan, di saat si kembar tidur inilah mereka bisa menikmati waktu sarapan berdua, kalau si kembar bangun, terpaksa mereka gantian. "Tidak." "Coba Abang lebih teliti lagi, bau bangkai." Keke menutup hidungnya, perutnya bergejolak. Bau bangkai yang sangat amis. Bujang bangkit. Memeriksa ruang tamu di berbagai sudut. Keke wanita yang super bersih, dia tak mungkin melewatkan kotoran saat membersihkan rumah. Apalagi membiarkan bangkai binatang tanpa membuangnya. "Apa mungkin tikus mati?" tanya Bujang tak yakin, Keke berpikir sejenak. "Tak ada tikus di rumah kita, Bang. Kerena kita punya kucing. Ini tak seperti bau tik