BAB 23. Berusaha Berdamai Dengan Keadaan.

1941 Kata

Sesuai perhitungan, ponselku di sita dan aku hampir bertengkar lagi dengan Ayah paginya. Akhirnya aku tidak ikut sarapan karena masih marah. Memilih untuk mengeram di dalam kamar sambil memejamkan mataku yang lelah. Beberapa kali Chiko dan Bunda mengetuk pintu kamarku tapi aku tidak menanggapi. “Biarkan saja! Nanti juga kalau lapar Dia keluar.” Teriakan Ayah langsung membuat mereka meninggalkan pintu kamarku. Aku bertahan selama hampir dua hari tanpa keluar kamar dan hanya makan stok roti serta biskuit yang ada di kamarku. Aku masih merasa kesal karena Ayah dan Bunda tidak mau berusaha memahamiku sedikitpun. Sore hari ini aku memutuskan untuk keluar dari kamar setelah mengecat rambutku menjadi full biru. Memakai hodie hitamku dan celana bahan longgar yang biasanya sangat bukan gayaku. Ay

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN