“Prince, tadi Nela rebut ponsel aku an baca chat kamu. Kita ketemuan di halte aja yah.” Sebuah pesan dari Wendy membuat aku mengumpat dalam hati. Gadis itu rupanya sudah sangat mengganggu Wendy dan itu menyebalkan sekali. Sepertinya dia butuh di beri pelajaran. “Iya sayang, tunggu aku di Halte pintu empat yah.” Balasku yang langsung di balas dengan emoticon hati oleh Wendy. Bahkan emoticon dan stiker-stiker yang sering di kirimkan oleh Wendy saja semuanya terlihat menggemaskan di mataku. Jatuh cinta memang segila ini ternyata. Banyak hal-hal tidak masuk akal yang aku rasakan. Terutama setelah kedekatan kami berdua. “Rega!” Sebuah panggilan dari orang yang paling ingin aku hindari membuatku menghentikkan langkah. “Bisa bicara sebentar?” tanyanya. Dia terlihat baik-baik saja, tidak ada luk