Hari ini ada acara makan malam keluarga. Karena itu sudah sejak sore aku ada di rumah Bunda Lisa. Chiko dan Jelita sejak tadi selalu menemaniku bicara. Mereka berdua anak-anak yang cukup baik. Jelita lebih cerewet dan kadang pembahasannya juga lucu dan membuat aku tertawa. Tapi aku tidak melihat ada Regarta di manapun. Nenek Imel juga ada di rumah ini setelah perjalanan panjangnya menyusuri benua eropa bersama teman-teman sebayanya. Tidak ada satupun memory yang tersisa di kepalaku tentang beliau, tapi aku tahu beliau orang yang baik dan menyenangkan. “Wendy mau kue?” ucap nenek Imel menawarkan sambil meletakkan setoples kue kering yang sepertinya beliau bawa dari Luar Negri. “Terimakaih Nenek.” Balasku sopan. Beliau tersenyum dan kembalui bergabung dengan paa ibu-ibu di dapur. Aku men