Sesampainya di rumah setelah pelarianku sore itu, Ayah sudah menungguku di ruang tamu dengan ekspresi yang marah. Aku tentu tahu hal ini akan terjadi. Karena itu aku duduk di hadapannya tanpa di minta. Bunda langsung menghampiri kami dan duduk di samping ayah setelah melihat aku pulang. Mungkin Bunda takut terjadi peperangan lagi jika aku di biarkan berduaan dengan Ayah sementara suasana kami masih memanas.
“Ayah tidak tahu bagaimana caranya memberitahu kamu kalau kamu tidak bisa seperti anak kecil terus! Kamu sudah dewasa Regarta! Berhenti bersikap seolah kamu tahu segalanya hanya karena cita-cita masa kecil kamu yang ingin jadi detektif itu.” Ucap Ayah mulai mengomel.
“Aku minta maaf untuk semua yang terjadi. Aku minta maaf karena masuk kamar Wendy diam-diam dan menyebabkan masalah ini
