Yang aku takutkan akhirnya benar-benar terjadi. Aku ketahuan oleh Daddy Dika dan jika sudah seperti ini maka tidak ada cara lain selain menjelaskan segalanya. Tap tentu saja aku mendapatkan beberapa pukulan sebelumnya. Kepalaku berdarah karena aku menghantam meja kecil di ruangan ini. Bibirku berdarah dan pipiku pasti lebam-lebam. Tapi aku tidak akan melawannya karena aku memang bersalah. Sejak awal aku tidak pernah berniat untuk terus mendatangi Wendy di kamarnya. Malam itu aku datang hanya ingin melihatnya dari jarak dekat sebab aku tidak berani mendekatinya. Tapi aku ketahuan dan semakin lama jadi menyenangkan melihat ekspresi kesal dan tersipu Wendy yang jarang aku lihat. Lalu malam-malam selanjutnya pun terasa semakin menyenangkan. Sejak awal aku sudah berbohong dengan menjadi orang