Bab 45 - Bayangan di Ujung Senja

1012 Kata

Senja itu datang terlalu cepat, seolah langit pun tergesa menutup hari yang penuh kegelisahan. Alya berdiri di teras rumah, menatap jalan yang basah setelah hujan sore. Aroma tanah yang basah bercampur dengan dingin yang menusuk tulang. Tangannya menggenggam mug kopi yang sudah lama tak hangat, tapi ia tetap menahannya seolah benda itu bisa memberikan sedikit ketenangan. Sudah tiga hari ini Arga lebih sering pergi pagi dan pulang larut. Katanya, urusan proyek. Tapi Alya tahu, ada sesuatu yang disembunyikan. Tatapan Arga yang sering melayang, cara ia menghindari pertanyaan, semuanya terlalu mencolok bagi seorang istri yang mengenalnya luar-dalam. Dan sejak dua malam lalu, Alya merasa diawasi. Bukan perasaan kosong. Ada beberapa kali ia mendengar langkah di luar pagar, seperti seseorang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN