bab 153

1336 Kata

Damar bangun lebih pagi dari biasanya, bahkan rasanya sudah tidak sabar ingin segera keluar kamar untuk memastikan apakah Mila masih berada di rumahnya atau justru menghilang. Ketakutan kian terasa karena tepat pukul enam pagi, Damar tidak kunjung mendengar suara pintu terbuka. Kamar yang ditempati Mila masih terdengar sepi dan tidak ada tanda-tanda kehidupan. Menunggu hanya akan membuatnya semakin gelisah. Damar pun segera keluar dari kamarnya, hendak menuju kamar Mila yang ada di seberang kamarnya. Begitu Damar akan mengetuk pintu, tiba-tiba saja pintu tersebut terbuka dimana sosok Mila muncul dari balik pintu dengan kepala masih terbungkus handuk. Damar menghela lemah dan tersenyum. "Syukurlah kamu masih ada disini," ucapnya. Damar meraih satu tangan Mila, untuk memastikan dirinya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN