9Damar pulang dengan langkah gontai. Tubuhnya terasa lemas dan kotor karena ikut serta membantu para pekerja TPU. Dari pukul lima pagi sampai pukul satu siang, Damar belum istirahat ataupun memakan sesuatu karena terlalu fokus membantu Lina. "Mas Damar, dari mana?" Tanya Sinta, begitu melihat suaminya datang. Sinta sempat mengkhawatirkan Damar, karena pergi tanpa pamit dan tidak bisa dihubungi. "Kenapa pakaiannya kotor banget dan banyak tanah?" Sinta semakin penasaran, ia terus mengikuti kemanapun Damar pergi. "Aku capek. Jangan ganggu aku." Saat ini Damar benar-benar merasa lelah dan tidak ingin diganggu, meski ia berhutang penjelasan pada sang istri. "Tapi," "Aku capek!" Damar memotong kalimat Sinta dengan nada suara cukup tinggi, hingga membuat Sinta terlonjak kaget. "Janga