Selena melihat Gibran yang sudah duduk dengan manis di kursi meja makan segelas kopi menemani pria itu. “Mas, nggak baik minum kopi. Selena buatkan coklat hangat aja ya?” ujar Selena, menatap pada Gibran yang balik menatap Selena. Gibran mengangguk sambil mengulum senyumnya. Aduh. Kalau sudah Selena yang berkata. Maka Gibran tidak akan bisa menolak apa yang dikatakan oleh wanita itu. “Terserah Adek aja mana baiknya.” Raka mendengar itu mencebik. “Tersirih idik iji mini biiknyi. Pret! Beneran lo ya. Pengen gue cekek lo. Pagi-pagi lo udah rayu adek gue, ya!” ucap Raka menatap tidak senang pada Gibran yang tertawa kecil mendengar apa yang dikatakan oleh Raka padanya. “Lo iri ya? Makanya deh buruan nikahin Kinan. Biar tiap pagi lo ada yang perhatiin,” ucap Gibran, menarik Raka untuk mena