“Aku sudah berjanji hanya akan menikahi gadis kecil berwajah lembut itu, Mas.” Ujar Wira lagi dengan nada tegas. “Itu baru laki-laki sejati, Wir. Dari awal aku percaya kamu bisa membuat adikku bahagia,” “Terima kasih, Mas,” Hari itu, keluarga kecil mereka terasa sempurna. Tak ada beban. Tak ada luka lama. Hanya kebahagiaan yang hadir dalam bentuk tawa anak-anak, cinta pasangan, dan dukungan saudara yang tak tergantikan. * Sore menjelang dengan cahaya matahari yang mulai keemasan menari-nari di kolam kecil di belakang rumah Elang. Dari arah gerbang kecil yang menghubungkan area samping rumah ke jalan utama, suara langkah kaki kecil terdengar diselingi suara anak-anak yang tertawa riang. "Assalamualaikum!" suara nyaring seorang anak laki-laki menggema ceria. Lyora yang tengah memangku

