Bab 141 Merasa Bersalah

1912 Kata

“Sayang, nggak ada apa-apa antara aku dan wanita itu,” ujar Wira tegas, tanpa sedikit pun celah keraguan dalam nada suaranya. “Bahkan dia belum resmi jadi mitra bisnisku. Aku ke Surabaya bukan hanya dalam rangka prospek bisnis dengan Pak sagara, tapi juga meninjau lokasi pembangunan hotel kita di sana.” Lyora menatap suaminya dengan mata berkaca. “Wanita itu sengaja ingin memprovokasi aku, Mas. Dia begitu meyakinkan, seolah kalian sudah dekat.” Wira menghela napas, mendekat, dan dengan lembut ia meraih wajah istrinya dengan kedua tangan. “Sayang, aku bisa lihat kamu gelisah. Tapi jangan biarkan kebodohan orang lain membuatmu ragu padaku. Kamu… adalah satu-satunya yang kucintai.” Lyora akhirnya menunduk, sedikit lega, meski masih ada sisa-sisa ketegangan di dadanya. “Aku aku juga ngerti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN