Bab 98 Keraguan

1800 Kata

Latifa mengangguk, lalu beranjak kembali ke mejanya dengan berbagai pertanyaan muncul di benaknya. Sikap Lyora cukup aneh pagi ini, tidak seperti dirinya yang biasanya. Tapi Latifa memahami bahwa terkadang seseorang butuh privacy juga. Dia pun memusatkan perhatian pada pekerjaan, berusaha tidak mengganggu Lyora untuk saat ini. Lyora duduk di kursinya dengan punggung bersandar lemas, matanya menatap kosong ke arah jendela berembun tipis karena pendingin ruangan. Jemarinya menggenggam lengan kursi erat-erat, seolah-olah itu satu-satunya pegangan yang bisa menahannya untuk tidak terjatuh dalam pusaran keraguan yang baru saja menghantam. Ucapan Talita tadi bergaung kembali di kepalanya, berputar dan menampar logikanya berkali-kali. “Kamu pikir Wira muncul karena cinta? Kamu yakin itu kebe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN