Bab 111 Kepastian

1889 Kata

Wira terkekeh pelan, satu tangannya tetap memegang setir sementara tangan lainnya meraih tangan Lyora, menggenggam erat. “Deg-degannya? Kenapa, kamu takut, Neng? Apa karena Jenia nggak jadi ikut?” Saudara kembar kan memiliki rasa ketergantungan satu sama lain yang cukup besar. Jadi Wira bertanya begitu. “Enggaak,” Lyora tertawa kecil. “Bukan itu. Aku nggak takut. Hanya saja ini pertama kali akan diperiksa oleh dokter kandungan. Mikirin kita bakal lihat dan dengar kabar pasti tentang calon bayi kita, aku jadi tegang banget, Mas,” Wira menarik napas panjang, sedang menahan rasa haru. “Aku juga. Rasanya nggak percaya aja. Semalam kita masih ngobrol-ngobrol soal masa depan, terus sekarang—” ia menatap Lyora sejenak, “—kita udah di sini, sedang menanti sesuatu yang bakal mengubah hidup kita

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN