Bab 88 Semakin Kuat

1758 Kata

Langit Jakarta malam itu tampak abu-abu, mendung menggantung seolah hendak turun hujan. Fabian menarik napas, lalu membuka lemari dan mulai mengambil satu koper besar. Ditariknya ritsleting, dibukanya lemari pakaian, dan mulai memasukkan baju satu per satu. “Selamat tinggal, Lyora. Ini akhir dari aku… dan semoga awal dari sesuatu yang lebih baik, entah di mana.” Koper setengah penuh. Suara ritsleting bergesek sesekali terdengar, bersaing dengan gemuruh samar hujan yang mulai turun di luar jendela. Fabian menyibak sisa tumpukan baju yang tergulung asal-asalan di rak lemari. Tangannya menyentuh sesuatu yang keras, bersudut rapi. Ia berhenti. Pandangannya jatuh pada sebuah kotak kardus kecil. Dia sudah menyimpan kotak itu sejak lama, sejak enam tahun lebih yang lalu. Fabian membeku. Jantu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN