Bab 139 Semakin Terjebak

1956 Kata

“Apa lagi yang kau mau?” Melisa mendesis, lelah. “Aku sudah melakukan semua yang kau minta. Aku sudah… menuruti permainan kotormu. Sampai kapan?” “Sampai aku bilang cukup.” Pria itu menekan puntung rokok di asbak dengan kasar. “Oh ya, nanti ada rekan bisnisku yang lain lagi. Dia punya selera unik. Aku butuh kamu untuk memuaskanya. Anggap saja latihan.” “Nggak…” Melisa memegang dadanya, wajahnya pucat. “Aku nggak bisa. Tolong, jangan paksa aku lagi.” Pria itu menyeringai, matanya menyipit. “Kalau begitu, besok pagi foto-foto dan video mesummu kukirim ke HRD Dirgantara Air dan ke media. Kamu tahu kan, sekali itu bocor, kariermu tamat. Jangan harap ada seragam pramugari lagi. Bahkan Farlan tidak akan mau menoleh padamu. Pilihlah, Melisa.” Air mata Melisa akhirnya pecah. Ia membenamkan waj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN