Pesawat mendarat di Bandara Juanda, Surabaya. Pilotnya kapten Raka, teman baik Elang. Mereka sempat bertukar sapa sebelum turun dari pesawat. “Kamu cukup dekat dengan teman-teman bang Elang, ya?” tanya Wira, seraya membantu menenteng tas kecil Lyora. “Begitulah, Mas. Mereka sering main ke rumah. Dan pacar Kapten Raka juga kan teman mbak Elenora, jadi makin dekat deh,” “Itu karena kamu juga tipe yang suka berteman, Eneng,” Wira meraih tangan Lyora dan menggenggamnya erat. Istrinya terlihat cantik sekali. Ia mengenakan dress biru muda dengan blazer putih di atasnya—tetap tampak elegan meski perjalanan membuat tubuhnya sedikit lelah. Di pintu kedatangan, seorang pria paruh baya berpenampilan rapi dengan jas hitam sudah menunggu. Ia menunduk hormat. “Selamat datang di Surabaya, Tuan dan

