“Bro?” sapa gue lebih dulu. “Wa’alaikumsalam. Naon euy?” sahut Foxy. “Astaghfirullah. Assalammu’alaikum. Tolongin gue lagilah, brother.” “Ngapain?” “Retas CCTV doang mah bisa kan lo?” “Tergantung CCTV di mana. Kalau di rumah lo, mustahil! Nyerah gue, sekian dan terima kasih, bro!” Jadi, CCTV rumah gue tuh ngga hanya untuk memantau sekitar. Tapi, juga bisa nge-report jika ada orang yang terbilang asing tiba-tiba muncul, atau menghitung frekuensi orang-orang yang datang dan hilir mudik dalam jangkauannya. Plus, dilengkapi sistem keamanan dan susah untuk diretas. Gimana ngga susah kalau sistemnya sudah ngga virgin, diotak-atik sama Daddy Ditya pas beliau lagi boring. Ngeri ya, harusnya kalau lagi boring mah kosongin rekening koruptor aja. Ya ngga? “CCTV sekitar rumah gue,” jelas gue ke