“Nao mam ice cream. Jauh!” oceh bocah cantik yang ngga bisa tenang di car ceat-nya. “Sabar atuh, Nao kesayangan Papito,” sahut gue. “Hush hush!” “Apa yang hush hush?” kekeh Zia. “Nao ngusir siapa?” “Cars, motobaik, hush hush!” jawab Nao. Maksudnya macet, guys. Jadi disuruh minggir. “Awasy!” “Nyanyi sama-sama aja yuk?” tawar Zia, tangannya terulur ke head unit, menyalakan aplikasi pemutar lagu, mencari playlist anak-anak yang kira-kira cocok untuk Naomi. “Nao mam ice cream! Hurry, Papito!” Nyaris menangis. Sekali lagi merengek, nangis beneran ini mah. “Iya, Naomi. Sebentar lagi sampai ya.” “No! Jauh!” Maksudnya Naomi, gue bohong, dari tadi dibilang sebentar mulu soalnya. Dan sekali lagi ia menuntut, anak gue beneran nangis. Kesal banget dia karena ngga sampai-sampai. Salah sih eman