Vanessa membuka matanya, badannya terasa sakit semua dari kepala, badan, tangan dan kaki. Kulit kaki dan tangannya juga terasa pedih, ia lihat ada infus di pergelangan tangan angan kirinya, oksigen di hidungnya. Ia lihat tangannya penuh goresan luka, ia ingat luka itu dari duri tumbuhan di hutan waktu itu, pasti kakinya juga sama. Ia edarkan pandanganya ke seluruh ruangan, dan memastikan dirinya berada di sebuah kamar inap rumah sakit. Ia tak melihat siapapun di kamar ini, tenggorokannya terasa sangat kering dan haus, ia melihat ke atas meja, ada sebotol air mineral. Ia berusaha bangkit dari ranjang untuk meraih botol itu, tapi tangannya tak dapat menyentuh botol itu. Tristan yang keluar dari kamar mandi, melihat itu ia mempercepat langkahnya. "Va.......kamu mau ngapain? Janga