“enggak mampir, kak?” tawar Bulan berupa pertanyaan setelah ia turun dari boncengan. Andra ahanya geleng kepala. “Gue cabut.” Menutup kaca helm dan belalu dari panti. Sama sekali tak peduliin Bulan yang masih berdiri dipinggir halaman dengan menatapnya. Ada harapan ditatapan mata itu. “Bulan,” suara Bunda Yessi membuatnya sedikit terlonjak. Berbalik, menatap Bunda Yessi yang berdiri diteras panti. Berjalan mendekatinya, lalu memainta tangan untuk kemudian disalami. “Tadi siapa?” tanya Bunda yang sempat melihat punggung dan motor Andra. “Oh, tadi itu adiknya kak Sherina, calon adik iparnya kak Kevin.” Jawab Bulan yang belum tau hubungan Vasco dan Andra. Bunda ngangguk, berjalan berbarengan masuk kepintu utama. “Tadi ... Eslig bilang, kamu pergi ke kantor polisi. Ada masalah apa? Ken