“Udah?”
“Udah.”
“Aku balik badan yah.”
“Iya.”
“Aaa!”
Sherina berteriak, langsung menutup wajah dengan kedua tangan saat dengan sengaja Vasco mempertontonkan miliknya. Bahkan tanpa rasa malu.
“Vasco! Jan ngerjain ya!” Omel Sherina dengan membelakangi Vasco.
“Hahha ....” Masih aja Vasco terkekeh dengan tangan yang menarik celana keatas.
“Lagian, ngeliat adekku juga nggak apa kok. Aku ikhlas diliatin sama kamu.”
Lagi-lagi Sherina mencebik kesal. “Aku nggak mau liat adekmu! Jelek!”
“Eh, kok bilang jelek sih. Sini aku kasih tau.”
“Vasco, aku pergi kalo kamu mulai lagi.” Ancamnya dengan masih membelakangi Vasco.
“Ini udah, yaang.”
“Jan bohong!”
“Astaga, nggak percaya banget sih. Coba aja balik badan.”
“Kalo sampai bohong, aku cekik adek kamu.”
Vasco menahan tawa. “Enak itu, yaan
