Sherina mengerjap pelan, memijat kepalanya yang masih saja terasa pening. Menatap kesamping, ternyata ada Vasco yang tidur bertumpu ditepian ranjang dengan menggenggam tangannya. Sedikit beringsut, miring pelan sambil meringis menahan pening dikepalanya. Tersenyum menatap wajah tampan kekasihnya yang dari masuk rumah sakit tetap setia menemani. Menarik pelan tangan yang ada digenggaman Vasco, lalu mengelus wajah imut yang kini terlelap. Beberapa hari yang lalu, Vasco terlalu sibuk, membuat mereka jarang bertemu. Dia sendiri sibuk mengurus papanya yang di rumah sakit. “Yaang,” lirih Vasco dengan suara serak khas bangun tidur. Vasco mengangkat kepala, memiringkan kepala ke kiri kanan agar tak pegal. Sherina tersenyum. “Pegel ya?” “Dikit.” Menutup mulut yang menguap, merentangkan kedu