“Eeggh ....” Andra melengkuh pelan. Meringis saat akan menggerakkan sedikit kepala, tapi terasa sangat sakit. Tangannya terulur memegangi kepalanya, ada perban yang melingkar. “Aaggh ....” mencoba tenang, mencoba mengingat apa yang sudah terjadi dengannya. Lalu mengerjap pelan, pandangannya masih mengabur. Berusaha menggeleng kecil, kembali mengerjap, menatap kesekililing. Sebuah kamar bercat putih, ada gitar dipojok kamar itu. tak salah, ini kamarnya Juan. Berarti posisinya berada ditempat yang aman. Sejenak Andra bisa bernafas lega, setidaknya ia tak tertangkap oleh wanita sialann yang bahkan ia tak mengenalnya. Wait! Sebelum pingsan, wanita itu menyebut nama Poppy bukan? Andra kembali mengerjap, bersaha untuk bangun, lalu duduk dengan memegangi kepala. Poppy, wanita yang katanya