Eps 42. Di tinggal lagi

1990 Kata

Dengan malas Vasco duduk dikursi baru, kursi yang akan ia gunakan dalam waktu lama. Sangat nyaman, tapi menurutnya begitu membosankan. Ia tak begitu menyukai bisnis, terlebih bisnis kantoran seperti yang selama ini dijalankan Bobby. Ceklek! Pintu terbuka, memperlihatkan seorang pria berbadan tegap dengan setelan jas berwarna hitam. Pria yang tak lain adalah Bobby Hendrian, papi kandung Vasco. Orang yang untuk sekarang ini sangat Vasco benci. “Vas,” sapa Bobby, menarik kursi didepan meja Vasco. Tepat di sisi meja itu, tertulis ‘Direktur Utama’. Vasco membuang muka, masih sangat merasa kesal. “Kenapa?” “Maafkan papi.” “Aku lagi nggak pen ngomongin masalah apapun. Mending ajari cara kerja bisnis ini aja.” Selanya. Menatap layar laptop yang memang sudah sejak tadi terbuka. Matanya awas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN