Adit, dan Aya tiba kembali di rumah. Adit langsung pamit pulang, pada semua yang ada di runah Aska, sebelum pergi dengan mobilnya. Adit tidak sabar untuk menyampaikan kabar gembira pada keluarganya di Jakarta, terutama pada orang tuanya. "Berteduh di pondok?" Tanya Asifa. "Iya, Nini." "Apa yang kalian lakukan di pondok?" Tanya Asifa menyelidik. Ditatap lekat wajah, dan tubuh Aya. "Kenapa, Ni? Takut Aya berbuat dosa?" Aya tidak marah dengan tatapan mata nininya, ia justru tersenyum. "Bukannya Nini tidak percaya dengan kamu, Aya. Tapi, pondok itu ...." "Aya tahu, suasana di pondok, hujan yang turun, sejarah pondok yang penuh asmara cinta bergelora. Tapi ... Aya tahu batasan, begitu juga dengan Bang Adit." "Tahu batasan?" Kening Asifa berkerut dalam. "Apa arti tahu batasan itu, Aya