Ketika .... Suara petir yang menggelegar mengagetkan mereka. Keduanya tersadar, cepat Adit menarik kepala, dan menegakkan punggungnya. Diraih tangan Aya yang memegang potongan singkong bakar, ia masukan singkong bakar di tangan Aya ke dalam mulutnya. Aya yang masih terpana belum melepas singkong bakar di tangannya, Adit terpaksa menarik singkong dengan giginya. "Enak," ujar Adit disela kunyahan mulutnya. "Oh ... lagi?" Tawar Aya. "Ehm ...." Kepala Adit mengangguk. Aya menundukkan kepala, ia membersihkan lagi singkong bakar dari kulit yang masih melekat. Setelah bersih, ia angkat tangannya, singkong bakar siap untuk disuapkan ke mulut Adit. Adit kali ini mengambil singkong di tangan Aya. Lalu ia dekatkan singkong itu ke mulut Aya. "Kamu makan juga, jangan aku terus." Aya menatap mata