EXTRA PART AYA. 28

1021 Kata

"Abah mana, Kak Aya? Ami ingin cama Abah," rengek Rahmi. "Paman Aman tadi kemana, Abba?" Aya menatap Razzi. Razzi menarik nafas, lalu ia hembuskan perlahan. "Sayang, Paman Aman ada di depan," sahut Razzi, setelah berpikir sejenak. "Eh iya, tadi Aya melihat Paman Aman duduk di bawah tenda." Razzi, dan Rara saling tatap. Kepala Razzi menggeleng. Razzi ingin, Aya bisa melihat kenyataan, kalau Rahman sudah berpulang. Razzi tidak ingin, putrinya hidup dalam halusinasi. "Aya duduk dulu. Abba ingin bercerita sedikit." Razzi menarik lembut lengan putrinya. Asila mengambil alih Rahmi dari gendongan Aya. Razzi menatap Rara. Kepala Rara mengangguk pelan. "Aya ... Aya harus ikhlas. Aya harus tabah. Aya cinta Paman Aman, iya'kan?" Wajah Aya merona, kepalanya mengangguk pelan. "Paman Am

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN