Rara menatap putrinya. Ia bisa merasakan, kalau Putrinya menyembunyikan sesuatu. "Aya, berikan jawaban secepatnya. Jangan menggantung perasaan orang." Aya mengangkat wajah, setelah bisa menguasai perasaannya. Ditatap wajah ammanya. "Apa sudah ada nama seseorang yang mengisi hatimu?" Rara menyelidik ke dalam bola mata Aya. Aya tersenyum, kepalanya menggeleng pelan. Dan, Rara juga tidak bisa membaca isi hati putrinya, lewat mata Aya. Rara menghela nafas panjang, ia sadar sepenuhnya, Aya persis dirinya. Bisa menyimpan rapat apa yang dirasa. "Aya harus jujur. Jangan menyimpan apapun sendirian. Berbagilah dengan Amma. Amma siap mendengarkan, Amma siap mendukung apapun keputusan Aya. Jika Aya ingin menolak Bang Adit, berikan alasan yang tepat. Jangan jawaban tidak siap, atau belum ingin m