Adit yang merasa bingung, melayangkan tatapan pada Rara, dan Asifa. Rara memejamkan mata, ditarik nafas sedalamnya, lalu ia hembuskan dengan perlahan. "Kita harus bicara, tapi tolong tanggapi dulu ucapan Aya. Aku mohon, biarkan dia menganggap dirimu sebagai Aman, hanya untuk kali ini saja," mohon Rara pada Adit. Meski tidak memahami apa yang terjadi, tapi Adit meluluskan juga permintaan Rara. "Paman baik-baik saja. Sekarang Aya dengan Nini dulu ya, Paman ingin bicara dengan Amma sebentar." Adit melepas pelukan Aya. "Ayo, Aya berbaring lagi ya. Aya belum sehat betul. Aya harus sehat dulu, biar bisa menjaga Rahmi,' bujuk Asifa dengan suara tercekat di tenggorokan, karena menahan tangis. "Paman nanti ke sini lagi ya. Kita harus bicara pada keluarga kita, tentang perasaan kita. Aya lela