"Aduh ampun kak!" Ini pukulan sapu yang tiga yang mendarat di bokongnya Akhtar. Iklima sungguh nafsu dan kesal pada adiknya itu. Bagaimana tidak, karena laki laki itu telah membuatnya malu di depan Furqon. Lalu si lelaki yang menjadi penyebab KDRT ini malah berdiri di ujung pintu dengan meringis saja. "Ayolah, iklima sudah. Kasihan Akhtar." Furqon mencoba menghentikan amarah gadis itu, namun Iklima malah menyodorkan sapu itu padanya, kemudian pergi begitu saja. Ia jelas merasa malu pada laki laki itu, sehingga yang terjadi adalah ia kabur ke kamarnya. "Kamu lihat kan? dia itu galak sekali. Jangan sampai anak mu menjadi korban KDRT nya." kekeh Akhtar. Furqon hanya menghela napas pendek seraya duduk di sofa. "Dia meras amat malu sepertinya." ujar Furqon. "Aku tahu, tapi dia juga eng