Naya terdiam di ambang pintu ketika Furqon berdiri dari sopa ruang tamu. Laki laki itu sepertinya tahu bahwa ia baru saja bertemu dengan Arjuna. Naya penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh laki laki itu padanya. Namun ketika laki laki itu berhenti satu langkah darinya, ia menepuk pucuk kepalanya dengan tatapan lembut. "Perasaan cinta itu memang tidak bisa dicegah oleh apapun. Apa yang kamu rasakan, begitu sama persis dengan kakak rasakan ketika dulu bersama berlian." Furqon menarik tangannya dari atas kepala Naya. Naya masih terdiam dan menatap laki laki itu. "Waktu itu, kakak begitu menyukai Berlian dan rasanya seperti akan mati ketika ayah dan ibu menyuruh kakak untuk menikahi kamu. Kakak marah sama kamu, dan kakak memperlakukan kamu dengan tidak baik. Iya, kakak memiliki k