Angin yang menerpa

1538 Kata

“Memulai sebuah hubungan itu memang tidak mudah. Tapi jauh lebih sulit lagi ketika mempertahankan hubungan yang sedang diterpa badai!” *** Sean masih duduk di ruangan OSIS. Ia menatap ponsel Qiana yang ia rampas tadi. Ia senyum kecil karena ponsel gadis itu tidak menggunakan pengaman sama sekali. Lalu dengan lincah, ia melihat satu persatu photo yang ada di galeri ponsel gadis itu. Cantik. Satu kata, namun ia membuatnya tersenyum sendirian dengan d**a yang berdebar. Bolehkah aku egois Qiana? Ia kembali tersenyum, matanya terus menatap satu persatu photo yang ada di layar ponsel itu. Lalu sebuah ide nakal terlintas di benaknya. Sean mengirim photo-photo tersebut ke ponselnya. Setelah photo yang dia inginkan terkirim ke ponselnya, Sean segera beranjak dari ruangan itu dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN