Tuduhan yang Salah

1466 Kata

Dengan cepat aku turun dari motor, lalu menekan bel di depan gerbang rumahnya Anthony. Cukup lama aku berdiri di sini sampai pada akhirnya, seorang pria tua membukakan gerbang tersebut. "Cari siapa, Mas?" "Anthony ada? Saya temannya," jawabku dengan d**a bergemuruh. "Mas Anthony lagi pergi ke depan. Sebentar lagi juga pulang. Mari silakan masuk! Mas tunggu di dalam saja." Pria tua itu mempersilakanku masuk dengan ramah. "Terima kasih, Pak," ucapku, lalu mendorong motor dan memarkirkannya di halaman, dan duduk menunggu Anthony di kursi teras. Sementara, pria tua tadi masuk ke dalam dan tak lama kembali lagi ke sini. "Diminum dulu, Mas." Beliau menyuguhkan secangkir teh. "Terima kasih, Pak. Tidak perlu repot-repot." "Tidak repot, kok. Silakan diminum! Saya tinggal ke belakang dulu kal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN